Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 24, 2019

Kisah Rasulullah Menangis Karena Pohon Kurma

Pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam , terdapat seorang sahabat bernama Abu Dujanah. Setiap usai menjalankan ibadah shalat berjamaah shubuh bersama Baginda Nabi, Abu Dujanah selalu tidak sabar. Ia terburu-buru pulang tanpa menunggu pembacaan doa yang dipanjatkan Rasulullah selesai. Ada satu kesempatan, Rasulullah mencoba meminta klarifikasi pada pria tersebut.  “Hai, apakah kamu ini tidak punya permintaan yang perlu kamu sampaikan pada Allah sehingga kamu tidak pernah menungguku selesai berdoa. Kenapa kamu buru-buru pulang begitu? Ada apa?” tanya Nabi.  Abu Dujanah menjawab, “Anu Rasulullah, kami punya satu alasan.” “Apa alasanmu? Coba kamu utarakan!” perintah Baginda Nabi.  “Begini,” kata Abu Dujanah memulai menguraikan jawabannya. “Rumah kami berdampingan persis dengan rumah seorang laki-laki. Nah, di atas pekarangan rumah milik tetangga kami ini, terdapat satu pohon kurma menjulang, dahannya menjuntai ke rumah kami. Setiap k...

Kisah Rasulullah Menjadi Kuli Timba Air Untuk Beli Makanan Cucu nya

Baginda Rasul pernah mendatangi rumah Fatimah RA. Putrinya terkasih ini melapor, “Sejak tiga hari silam kami belum merasakan makan sama sekali.” Mendengar demikian, Rasul membuka penyingkap perut mulianya, tampak batu tertali kuat menempel di sana. “Fatimah, jika engkau baru tiga tak makan, ayahmu ini sudah tak makan empat hari,” jawabnya. Rasulullah langsung keluar meninggalkan kediaman Fatimah seraya berkata,”Betapa sedih atas duka yang diderita kedua cucuku, Hasan dan Husain.” Rasulullah terus menyusuri jalan hingga keluar dari komplek perumahan penduduk Madinah. Ia mencari pekerjaan kesana kemari. Tiba-tiba, Nabi bertemu seorang A’rabiy, orang desa pedalaman berada di samping sumur yang sedang berusaha mencari air di sana. Ia tak tahu jika ia sedang kedatangan dan berbincang bersama orang paling mulia di dunia ini, ia bertemu salah seorang Nabi. Wajar saja, lelaki ini belum pernah mengenal Nabi Muhammad sama sekali sebelumnya. “Hai, Pak, adakah pekerjaan y...