Langsung ke konten utama

Barokah Jubah Rasulullah Bisa Sembuhkan Si Buta

KISAH ini adalah satu dari sekian banyak kisah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) yang perlu kita ketahui. Selain menarik, kisah ini mengandung hikmah yang besar.

Diriwayatkan dalam kitab “Adabul-Mufrad Lil-Imam Al-Bukhari” dan juga Imam Suyuthi, Imam Abu Bakar al-Baqilani yang dinukil oleh ulama kharismatik asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz dalam salah satu ceramahnya. Kisah ini diterjemahkan oleh Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi.

Suatu ketika Rasulullah Nabi Muhammad SAW pernah dihadiahi oleh seorang sahabatnya dengan sebuah jubah. Kemudian, Rasulullah SAW menyuruh istri beliau Sayyidatuna Aisyah RA untuk menyimpannya. Lalu oleh Aisyah jubah disimpan ke dalam Lemari. Tak lama setelah Aisyah RA menyimpan jubah tersebut, datang seorang Faqir/miskin meminta sedekah.

Rasulullah bertanya kepada Aisyah, “Ya Aisyah adakah yang bisa disedekahkan? adakah Gandum?” Lalu Aisyah pun berkata, “Ya Rasulullah, meski sebiji gandum pun kita tidak punya.”

Kebetulan selama tiga hari rumah Rasulullah SAW tak punya apa pun yang bisa untuk dimakan. Kemudian, Rasulullah SAW mengatakan lagi kepada Aisyah, “Coba Aisyah perlihatkan jubah yang baru dihadiahkan.”
Maka Aisyah memberikan jubah tersebut. Rasulullah melipatnya, lalu diberikan kepada si Faqir tersebut.

Bukan main bahagianya si Faqir mendapat jubah langsung dari Rasulullah. Bersegera ia menuju pasar untuk menjual jubah tersebut utk dijadikan uang. Sambil berteriak  dia menjajakan “Man-yasytari ‘abaa‘atan Rasulillah" (siapa yang ingin membeli jubahnya Rasulullah?)”

Maka seketika itu orang-orang di pasar pun berkerumun menemui si Faqir itu menanyakan, “Ini berapa harganya? Jubah Rasulullah ini berapa harganya?” jubah itu pun ditawar-tawar oleh orang di pasar. Bahkan para Sahabat Nabi pun berkeinginan memiliki jubah manusia mulia tersebut.
Hingga akhirnya terdengar oleh seorang yang buta matanya (A‘ma) mendengar orang yang akan menjual jubah Rasulullah. Lalu ia memerintahkan Ghulam (budak laki-lakinya), Tolong belikan aku jubah Rasulullah itu, berapapun harganya akan aku bayar”.  Aku berjanji akan memerdekakanmu bila kamu berhasil membelikan aku jubah tersebut.

Ghulam itu menemui penjual jubah rasulullah untuk membeli nya. Singkat cerita Ghulam itu berhasil membeli jubah tsb dan memberikannya pada majikannya yang buta itu.

Bahagianya sibuta  berhasil memegang jubah Rasulullah. kemudian ia berdoa pada Rabbnya “Ya Rabb, bi haqqi Rasulillah shalallahu alaihi wa sallam wa barakati ‘abaa’atihi-thaahirah baina yadayya a‘id ilayya bashari (Ya Allah, kembalikanlah pandanganku ini dengan kemuliaan jubahnya Rasulullah SAW). “A‘id ilayya bashari (kembalikanlah pandanganku ini)?” berdoa sambil mengusap-usap jubahnya Rasulullah SAW ke matanya.

Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Allah SWT mengabulkan doa  orang buta itu. Si Buta pun bisa melihat kembali seperti semula. Subhanallah, bahkan matanya lebih terang daripada sebelumnya.
Kemudian orang buta itu, sambil membawa jubahnya menemui Rasulullah SAW dirumahnya dengan penuh rasa bangga, bahagia. setelah sekian tahun lamanya buta. Ia pun berkata kepada Rasulullah SAW: “Ya Rasulullah, qad ‘aada bashari wa ilaikal-‘aba’ah hadiyah minni (wahai Rasulullah, mataku sudah kembali lagi seperti semula dan kukembalikan jubah ini kepadamu lagi)?”. 
 
Lalu dia menceritakan kejadian sebelumnya pada Rasulullah. Ketika dikisahkan kenapa jubah itu dikembalikan, Rasulullah SAW pun tersenyum hingga terlihat gigi geraham Beliau.
Lalu Rasulullah mengembalikan Jubah tersebut pada Sayyidatuna Aisyah, “Perhatikanlah wahai Aisyah jubah yang aku punya ini. Ia bisa dijadikan uang buat si miskin, ia bisa menyembuhkan orang yang buta, lalu ia pun bisa memerdekakan budak dan kemudian kembali lagi kepada kita.” Subhanallah, ini semua tidak lain melainkan berkahnya Nabi Muhammad SAW, kekasih Allah SWT.
 
Kisah Orang Buta yang Sembuh Berkat Jubah Rasulullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Rasulullah Menangis Karena Pohon Kurma

Pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam , terdapat seorang sahabat bernama Abu Dujanah. Setiap usai menjalankan ibadah shalat berjamaah shubuh bersama Baginda Nabi, Abu Dujanah selalu tidak sabar. Ia terburu-buru pulang tanpa menunggu pembacaan doa yang dipanjatkan Rasulullah selesai. Ada satu kesempatan, Rasulullah mencoba meminta klarifikasi pada pria tersebut.  “Hai, apakah kamu ini tidak punya permintaan yang perlu kamu sampaikan pada Allah sehingga kamu tidak pernah menungguku selesai berdoa. Kenapa kamu buru-buru pulang begitu? Ada apa?” tanya Nabi.  Abu Dujanah menjawab, “Anu Rasulullah, kami punya satu alasan.” “Apa alasanmu? Coba kamu utarakan!” perintah Baginda Nabi.  “Begini,” kata Abu Dujanah memulai menguraikan jawabannya. “Rumah kami berdampingan persis dengan rumah seorang laki-laki. Nah, di atas pekarangan rumah milik tetangga kami ini, terdapat satu pohon kurma menjulang, dahannya menjuntai ke rumah kami. Setiap k...

Kisah Rasul Dengan Penggali Kubur Yang Telah MenZinahi Mayat

Diambil dari Kitab Mukasyafah Al Qulub Karangan Imam Ghazali . Diriwayatkan bahwa pada zaman Rasulullah s.a.w, Umar bin Khaththab, salah seorang sahabat terdekat Rasullulah s.a.w menangis di depan pintu rumah Rasulullah s.a.w. Mendengar suara Umar bin Khaththab berada di luar, maka Rasulullah s.a.w segera keluar dan bertanya kepada Umar bin Khaththab, “Wahai Umar mengapa engkau menangis?” Kemudian Umar menjawab: “Wahai Rasulullah, bersamaku ada seorang pemuda yang telah membuat hatiku sedih dengan tangisnya.” Lalu Rasulullah s.a.w memerintahkan Umar agar membawa masuk anak muda tersebut ke dalam. Atas perintah tersebut, Umar bin Khaththab lalu mengajak pemuda yang datang bersamanya sambil keduanya tetap menangis. Pemuda itu disuruh duduk di depan Rasulullah s.a.w dan Umar Ibnu Khaththab duduk di sebelahnya. Rasulullah s.a.w kemudian bertanya: “Wahai pemuda, mengapa engkau menangis?” Pemuda itu menjawab sambil tetap menangis: “Wahai Rasulullah, dosaku sangat...

Kisah Jenaka Jaman Rasulullah

Beberapa kisah humor dan canda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) selalu menjadi inspirasi yang sehat, cerdas, positif dan menyegarkan. Meskipun seorang Nabi, beliau tetap bercanda dan memiliki humor sebagaimana manusia pada umumnya. Hanya saja canda beliau tak pernah dusta. Berikut beberapa kisah canda Rasulullah SAW: Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan meminta agar membantunya mencari unta untuk memindahkan barang-barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”. Sahabat itu bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barangku ini?” Rasulullah pun menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta,”. Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. ( Riwayat Imam Ahmad, A...

Mukjizat Rasulullah

MUKJIZAT RASULULLAH SAW 1. MEMBEBASKAN HUTANG     Kalangan sahabat sudah biasa dan seringkali menyaksikan Rasulullah saw. Memperbanyak makanan sedikit menjadi banyak tanpa menambah sedikit pun. Ini merupakan salah satu di antara mukjizat beliau. Pernah juga jari beliau mengucurkan air yang kemudian dipakai oleh para sahabat untuk berwudu. Dan, satu lagi kelebihan beliau adalah menjadikan buah kurma yang dipetik tidak kunjung habis. Kejadiannya adalah sebagai berikut :   Peristiwa ini dikisahkan oleh Bukhari dari jabir. ia berkata, "Sewaktu bapakku meninggal, ia masih mempunyai utang yang banyak. Kemudian, aku mendatangi Rasulullah saw. untuk melaporkan kepada beliau mengenai utang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah. ya Rasulullah, bapakku telah meninggalkan banyak utang. Aku sendiri sudah tidak memiliki apa-apa lagi kecuali pohon kurma. Akan tetapi, pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah. kemudian Rasulullah mengajakku pergi ke kebun ...

Kisah Tokoh Munafik Abdullah Bin Ubay Bin Salul

Siapakah ’Abdullah ibnu Ubay? Inilah kisah tentangnya pada suatu hari di tahun keenam Hijriyah. Saat itu, sang Nabi dan para sahabat baru pulang dari perang Bani Musthaliq dan singgah di muraisi’, sebuah oase yang ditumbuhi banyak kurma. Di tempat ini terdapat mata air Bani Musthaliq. Di sinilah Rasulullah dan rombongan mengambil air dan mengisi perbekalan mereka untuk pulang ke Madinah. Adalah ‘Umar ibnu Al-Khaththab menyewa Jahjah ibn Mas’ud Al-Ghifari untuk mengurus kudanya. Jahjah yang merasa mendapat amanah segera menghambur ke mata air. Dia ikut berdesak-desakan. Tak berapa lama, dia sudah saling serobot air dengan Sinan bin Wabar Al Juhani dari kabilah Juhainah. Kabilah ini adalah kaum yang menjadi sekutu bani Aus ibn Khazraj, orang-orang madinah. Jahjah dan Sinan berebut air dan berkelahi. Sinan berteriak memanggil bantuan, Wahai orang-orang Anshar!” Jahjah pun berseru meminta pertolongan, “Wahai orang-orang Muhajirin!” ’Abdullah ibnu Ubay ibn Salul yan...