Langsung ke konten utama

Kisah Nabi Daud Berzina Dengan Istri Orang

Kisah tentang pertobatan Nabi Daud AS merupa kan cerita masyhur yang banyak bertebaran di referensi-referensi israiliyyat, sebagaiannya, menurut para ahli sejarah, benar, tetapi sebagiannya dinyatakan tak valid karena dan bertentangan dengan risalah tauhid yang agung.
 Mengutip Rangkaian Kisah Alquran Kisah Nyata Peneguh Imansebagai raja yang besar dan nabi mulia, rumah Daud selalu dijaga ketat oleh bala tentaranya.
Tidak ada seorang pun yang diperbolehkan menemui Daud sebelum mendapatkan izin dari penjaga dan sesudah dikonfirmasi oleh Daud sendiri, itu pun jika sepadan dan sesuai dengan rencana pe kerjaan yang sudah ditetapkan oleh Daud .
Pada hari dia beribadah, siapa pun tidak dizinkan masuk untuk mengadukan suatu perkara dan bagitulah seterusnya. Namun, pada suatu hari ada dua orang laki-laki meminta izin masuk untuk menemui Daud sesuai dengan aturannya dua laki-laki itu tidak diperbolehkan masuk.
Karena yang datang itu bukan manusia biasa, akhirnya dua laki-laki itu bisa masuk kekamar Daud tanpa diketahui oleh satu pun penjaga.
Dua orang yang mendesak masuk tadi merupakan malaikat yang Allah SWT yang diutus untuk memberikan peringatan dan pengajaran kepada Daud. Dialog antara Daud dan dua ma laikat itu diabadikan dalam Alquran surah Shaad ayat 22 sampai 24.
Alangkah terkejutnya Daud melihat kedatangan dua tamu itu, padahal dia tidak pernah mengizinkannya untuk masuk. Sebelumnya, Daud tidak mengira bahwa yang datang adalah malaikat yang Allah SWT utus.
Daud kaget dua orang itu sudah ada di sampingnya dalam kamar. Karena melihat Daud terkejut akhirnya dua tamu menenangkannya sambil menyampaikan maksud dan tujuannya me nemuinya.
"Kami ini dua orang bersaudara yang bertentangan satu sama lain. Maka, berilah kami hukum yang benar atas pertentangan dan perselisihan kami, tetapi jangan dihukum de ngan cara yang tidak adil. Tunjukilah kami kepada jalan yang sebaik-baiknya," pinta dua tamu itu.
Mendengarkan permintaan dua tamunya itu, Daud tidak dapat menolak perkara yang sudah ada dihadapannya. Daud mengaku siap memberikan keputusan setelah mendengarkan cerita dari masing-masing tamu itu. "Jadi, apa yang membuat kalian berselisih," tanya Nabi Daud.
Setelah dizinkan untuk menyampaikam, satu di antara dua tamu itu menceritakan bahwa saudaranya memiliki 99 ekor kambing, sedangkan dirinya hanya mempunyai seekor kam bing. Tetapi, saudara yang memiliki 99 ekor kambing itu meminta satu kambing miliknya agar menjadi genap 100 ekor kambing.
"Tuntutan ini sudah beberapa kali aku tolak, tetapi dia membantah dengan kata-kata yang fasih, sehingga aku kalah," keluhnya. Marah Mendengarkan cerita itu, merah padamlah muka Daud kerena marah.
Dengan badan gemetar dan suara yang keras, Daud berkata kepada orang yang menuntut itu. "Tuntutanmu itu tidak baik. Jika engkau tetap menuntut demikian maka akan kami pukul dahi dan hidungmu itu," ancam Daud .
Baru saja Daud berkata demikian, orang yang menuntut itu berkata. "Engkau yang seharusnya dipukul karena engkau sudah mempunyai 99 orang istri, lalu mengambil istri Oria bin Hanna, sedangkan Oria bin Hanna hanya mempunyai istri seorang saja," katanya.
Mendengar kata-kata yang jelas dan tepat itu, Daud menundukkan kepalanya dan badannya gemetar. Terbukalah kepadanya hakikat keadaan yang dihadapinya itu bahwa yang dihadapannya itu adalah dua malaikat yang ditugaskan Allah SWT untuk memberikan peringatan kepadanya.
Daud lalu tunduk dan sujud meminta ampun kepada Allah SWT atas kekeliruannya. Kemudian, Allah segera memberi ampun dan menerima tobat Daud seperti diabadikan dalam Al quran Surah Shaad ayat 25.
"Maka, Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan, sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik."
Pernikahan Teguran ini bermula ketika Daud, konon (kisah ini masih diperdebatkan) menikahi perempuan dari salah satu bala tentaranya yang diutus ke medan perang, Oria bin Hanna. Perempuan tersebut bernama Sabig binti Syaik.
Keduanya menikah dan mencoba mengarungi bahtera rumah tangga dengan penuh kedamaian dan kasih sayang. Hingga, perintah berperang itu tiba.
Raja memerintahkan segenap lelaki yang mampu berjihad untuk berangkat ke medan perang, termasuk Oria. Berat hati Oria sebenarnya untuk melangkahkan kakinya ke medan perang. Dia tidak ingin ketidakberuntungan di medan perang memisahkannya dengan sang istri.
Keduanya sudah saling nyaman dalama melalui kehidupan, sehingga terpisah sebentar saja pun sampai menguraikan air mata. "Kewajiban terhadap tanah air dan agama di atas segala kewajiban.
Kewajiban yang harus ditunaikan sekalipun akan menyebabkan membanjirinya air mata dan darah," kata Oria kepada istrinya tercintanya. Mendengar jawaban itu, istri Oria Sabig hanya menangis dan memeluk erat tubuh suaminya. "Semoga, Allah SWT menjaga keamananmu di sana aku mencintaimu," katanya masih dalam pelukan Oria.
Di medan perang pertempuran terjadi begitu sengit tidak ada putusnya. Karena sama-sama kuat, perang itu bukan berjalan dalam satu dua hari saja, tetapi puluhan, bahkan ratusan hari juga tetap belum berkesudahan.
Pikiran Oria bin Hanna ketika dalam pertempuran selalu membayangkan pelukan mesra istrinya dari bayangan itulah dia berdoa. "Ya Allah, semoga perang ini segera berakhir dengan kemenangan yang gemilang," kata Oria dalam doanya.
Namun, perang yang di hadapan Oria semakin sengit, sehingga waktu perang menjadi panjang. Yang paling mengiris hatinya ketika Oria mendengar kabar bahwa istrinya dinikahi raja yang memerintahkannya untuk berperang.
Dia tidak menyangka bahwa perintah raja selain mengambil kebahagiaanya sekaligus juga mengambil sumber kebahagian yang datang dari istrinya.
Kecantikan dan ketangkasan istri Oria bernama Sabig binti Syaik membuat hati raja bergetar dibuatnya, akhirnya daripada menimbulkan fitnah terhadap keluarga, raja meminang Sabig.
Meski masih sebagai istri Oria, Sabig dan keluarga menerima lamaran raja karena Oria tidak kunjung ada kabar, apalagi terakhir dikabarkan telah tewas. Pernikahan Raja dengan Sabig pun selesai digelar.
Semenjak pernikah dengan Sabig binti Syaik ini, meski bukan pernikahan yang pertama, melainkan pernikahan yang ke-100 kali ini dirasanya lebih mengembirakan hatinya.
Dengan demikian, dalam menjalankan tugas setelah pernikahan raja terlihat bergairah.
Raja kembali mengatur pola kerjanya demi bisa memenuhi kewajiban sebagai kepala negara dan kepala dalam rumah tangga. Raja membagai waktunya kepada empat hari.
Hari pertama untuk kepentingan dirinya sendiri, hari kedua untuk kepentingan kepada Allah SWT, hari ketiga untuk menghukum dan mengurusi permasalahan umat, dan hari keempat untuk mengajar dan memimpin rakyat kejalan yang dikehendaki Allah SWT.
Dari kisah ini, Allah SWT memperlihatkan kepada manusia dan Daud bahwa baik perkara kecil maupun besar, tetap diperhatikan Allah SWT. Bukan saja terhadap manusia biasa, tetapi juga terhadap orang-orang pilihan Allah SWT, nabi-nabi mulia, dan rasul-rasul yang suci. c62, ed: Nashih Nashrullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Rasulullah Menangis Karena Pohon Kurma

Pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam , terdapat seorang sahabat bernama Abu Dujanah. Setiap usai menjalankan ibadah shalat berjamaah shubuh bersama Baginda Nabi, Abu Dujanah selalu tidak sabar. Ia terburu-buru pulang tanpa menunggu pembacaan doa yang dipanjatkan Rasulullah selesai. Ada satu kesempatan, Rasulullah mencoba meminta klarifikasi pada pria tersebut.  “Hai, apakah kamu ini tidak punya permintaan yang perlu kamu sampaikan pada Allah sehingga kamu tidak pernah menungguku selesai berdoa. Kenapa kamu buru-buru pulang begitu? Ada apa?” tanya Nabi.  Abu Dujanah menjawab, “Anu Rasulullah, kami punya satu alasan.” “Apa alasanmu? Coba kamu utarakan!” perintah Baginda Nabi.  “Begini,” kata Abu Dujanah memulai menguraikan jawabannya. “Rumah kami berdampingan persis dengan rumah seorang laki-laki. Nah, di atas pekarangan rumah milik tetangga kami ini, terdapat satu pohon kurma menjulang, dahannya menjuntai ke rumah kami. Setiap k...

Kisah Rasul Dengan Penggali Kubur Yang Telah MenZinahi Mayat

Diambil dari Kitab Mukasyafah Al Qulub Karangan Imam Ghazali . Diriwayatkan bahwa pada zaman Rasulullah s.a.w, Umar bin Khaththab, salah seorang sahabat terdekat Rasullulah s.a.w menangis di depan pintu rumah Rasulullah s.a.w. Mendengar suara Umar bin Khaththab berada di luar, maka Rasulullah s.a.w segera keluar dan bertanya kepada Umar bin Khaththab, “Wahai Umar mengapa engkau menangis?” Kemudian Umar menjawab: “Wahai Rasulullah, bersamaku ada seorang pemuda yang telah membuat hatiku sedih dengan tangisnya.” Lalu Rasulullah s.a.w memerintahkan Umar agar membawa masuk anak muda tersebut ke dalam. Atas perintah tersebut, Umar bin Khaththab lalu mengajak pemuda yang datang bersamanya sambil keduanya tetap menangis. Pemuda itu disuruh duduk di depan Rasulullah s.a.w dan Umar Ibnu Khaththab duduk di sebelahnya. Rasulullah s.a.w kemudian bertanya: “Wahai pemuda, mengapa engkau menangis?” Pemuda itu menjawab sambil tetap menangis: “Wahai Rasulullah, dosaku sangat...

Kisah Jenaka Jaman Rasulullah

Beberapa kisah humor dan canda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) selalu menjadi inspirasi yang sehat, cerdas, positif dan menyegarkan. Meskipun seorang Nabi, beliau tetap bercanda dan memiliki humor sebagaimana manusia pada umumnya. Hanya saja canda beliau tak pernah dusta. Berikut beberapa kisah canda Rasulullah SAW: Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan meminta agar membantunya mencari unta untuk memindahkan barang-barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”. Sahabat itu bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barangku ini?” Rasulullah pun menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta,”. Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. ( Riwayat Imam Ahmad, A...

Mukjizat Rasulullah

MUKJIZAT RASULULLAH SAW 1. MEMBEBASKAN HUTANG     Kalangan sahabat sudah biasa dan seringkali menyaksikan Rasulullah saw. Memperbanyak makanan sedikit menjadi banyak tanpa menambah sedikit pun. Ini merupakan salah satu di antara mukjizat beliau. Pernah juga jari beliau mengucurkan air yang kemudian dipakai oleh para sahabat untuk berwudu. Dan, satu lagi kelebihan beliau adalah menjadikan buah kurma yang dipetik tidak kunjung habis. Kejadiannya adalah sebagai berikut :   Peristiwa ini dikisahkan oleh Bukhari dari jabir. ia berkata, "Sewaktu bapakku meninggal, ia masih mempunyai utang yang banyak. Kemudian, aku mendatangi Rasulullah saw. untuk melaporkan kepada beliau mengenai utang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah. ya Rasulullah, bapakku telah meninggalkan banyak utang. Aku sendiri sudah tidak memiliki apa-apa lagi kecuali pohon kurma. Akan tetapi, pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah. kemudian Rasulullah mengajakku pergi ke kebun ...

Kisah Tokoh Munafik Abdullah Bin Ubay Bin Salul

Siapakah ’Abdullah ibnu Ubay? Inilah kisah tentangnya pada suatu hari di tahun keenam Hijriyah. Saat itu, sang Nabi dan para sahabat baru pulang dari perang Bani Musthaliq dan singgah di muraisi’, sebuah oase yang ditumbuhi banyak kurma. Di tempat ini terdapat mata air Bani Musthaliq. Di sinilah Rasulullah dan rombongan mengambil air dan mengisi perbekalan mereka untuk pulang ke Madinah. Adalah ‘Umar ibnu Al-Khaththab menyewa Jahjah ibn Mas’ud Al-Ghifari untuk mengurus kudanya. Jahjah yang merasa mendapat amanah segera menghambur ke mata air. Dia ikut berdesak-desakan. Tak berapa lama, dia sudah saling serobot air dengan Sinan bin Wabar Al Juhani dari kabilah Juhainah. Kabilah ini adalah kaum yang menjadi sekutu bani Aus ibn Khazraj, orang-orang madinah. Jahjah dan Sinan berebut air dan berkelahi. Sinan berteriak memanggil bantuan, Wahai orang-orang Anshar!” Jahjah pun berseru meminta pertolongan, “Wahai orang-orang Muhajirin!” ’Abdullah ibnu Ubay ibn Salul yan...